UPR Gelar Kuliah Umum Peran Tridarma Perguruan Tinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar kuliah umum bertema “Kolaborasi Badan Gizi Nasional dan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)” di Gedung PPIG Lantai 7, Jumat (14/11). Kegiatan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Sitti Aida Adha Taridala, M.Si., Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (BGN).

Badan Gizi Nasional (BGN) dibentuk oleh pemerintah sebagai lembaga yang bertugas mengoordinasikan, menyinergikan, dan memperkuat kebijakan pemenuhan gizi nasional secara terintegrasi. Pembentukan BGN lahir dari kebutuhan untuk mengatasi fragmentasi berbagai program gizi lintas kementerian, mempercepat penurunan stunting, serta memastikan bahwa intervensi gizi dilakukan secara konsisten, terukur, dan berbasis data. Salah satu program prioritas yang berada di bawah koordinasi BGN adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah agenda nasional yang dirancang tidak hanya untuk meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi lokal melalui pemanfaatan pangan desa dan penciptaan lapangan kerja.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas nasional untuk meningkatkan status gizi anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita melalui penyediaan paket makan harian yang memenuhi standar gizi. Program ini tidak hanya berfokus pada perbaikan kesehatan, tetapi juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi desa melalui penggunaan bahan pangan lokal dan penciptaan lapangan kerja.

Dekan Fakultas Pertanian UPR, Dr. Ir. Wilson, M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa program tersebut membuka ruang besar bagi perguruan tinggi untuk menjalankan Tridarma, mulai dari pendidikan, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat.
Secara khusus, Fakultas Pertanian UPR memiliki keterkaitan langsung dengan keberhasilan MBG, mengingat kebutuhan program ini terhadap produksi pangan lokal, penguatan kelompok tani, peningkatan kapasitas pelaku usaha desa, serta riset inovasi bahan pangan. Fakultas Pertanian menjadi salah satu aktor kunci dalam menyediakan ilmu, teknologi, dan sumber daya manusia yang dapat memperkuat rantai pasok MBG dari hulu hingga hilir.” Ungkap Dr. Ir. Wilson, M.Si.

Dalam paparannya, Prof. Sitti Aida menjelaskan bahwa MBG dikelola melalui sistem digital nasional yang memantau alur anggaran dan kualitas gizi secara real-time. Ia juga menyoroti konsep Circular Economy Village (CEV) yang menjadi strategi utama dalam memperkuat ekonomi desa berbasis pertanian, energi terbarukan, dan pengolahan pangan.

Menurut data yang disampaikan, implementasi MBG diproyeksikan membuka lebih dari 3,7 juta lapangan kerja, mencakup ahli gizi, akuntan, pengelola dapur SPPG, hingga pemasok bahan baku pertanian. Perguruan tinggi berperan dalam penyediaan tenaga profesional tersebut.
Perguruan tinggi memiliki fungsi strategis dalam riset inovasi pangan, penguatan SDM, monitoring evaluasi, hingga hilirisasi hasil penelitian. Seluruh aspek ini selaras dengan kebutuhan Program MBG,” kata Prof. Sitti Aida Adha Taridala.

Kegiatan diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan jajaran pimpinan fakultas. Sesi diskusi berlangsung interaktif dengan pertanyaan mengenai peluang magang, penelitian pangan lokal, dan potensi pengabdian masyarakat melalui pendampingan dapur gizi dan kelompok tani.