Hampir sama dengan universitas di Indonesia lainnya, Universitas Palangka Raya (UPR) mulai melaksanakan sosialisasi terkait Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2016. Kegiatan yang dilaksankan aula Rahan Rektorat UPR itu diikuti sekitar 250 perwakilan SMA/MA/SMK se Palangka Raya.
Selain memberikan sosalisasi SNMPTN dan SBMPTN tahun 2016, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UPR juga memberikan informasi terkait tata Cara Pengisian Pangkalan Data sekolah dan Siswa (PDSS).
Rektor UPR, Prof Dr Ferdinand MS melalui Pembantu Rektor I Prof Dr I Nyoman Sudyana MSc mengungkapkan, kuota masuk PTN melalui SNMPTN dikurangi menjadi 40 persen. Sedangkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tetap 30 persen dan sisanya sebesar 30 persen untuk Seleksi Mandiri.
Penyelenggaraan seleksi tahun ini terdapat beberapa perubahan, misalnya proporsi penerimaan mahasiswa melalui SNMPTN yang menurun menjadi 40 persen. Selain itu ada perubahan metode untuk ujian tertulis yang tidak hanya menggunakan metode paper-based test, tapi juga dengan computer-based test (CBT),??? ucap Prof Nyoman yang juga menjabat sebagai Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru UPR.
Menurutnya UPR saat ini telah siap menyelenggarakan SNMPTN dan SBMPTN 2016. Pada tahun ini, pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana di PTN meliputi 3 macam seleksi, yakni SNMPTN melalui penelusuran prestasi akademik. Kedua, SBMPTN melalui ujian tertulis. Ketiga adalah Seleksi Mandiri (SM) yang diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN.
Ia juga mengungkapkan, proses pendaftaran SNMPTN yang melibatkan sekolah dilakukan melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Namun dalam tahun-tahun sebelumnya, masih ada sekolah yang tidak melengkapi PDSS.
Kami mengingatkan agar sekolah mengisi PDSS sejak awal. Kalau hal ini tidak dilakukan, maka tidak ada kesempatan bagi peserta didiknya untuk bisa masuk ke PTN melalui SNMPTN,??? katanya.