Universitas Palangka Raya (UPR) kembali mendapatkan prestasi yang membanggakan, kali ini UPR berhasil meraih prestasi dalam hal pertumbuhan dan pencapaian Inikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri di tingkat Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker Indonesia. Indikator Kinerja Utama (IKU) digunakan untuk mengukur kemajuan, keberhasilan dan capaian dari suatu Perguruan Tinggi.
Hari Senin (27/6/2022), penghargaan capaian IKU diumumkan oleh oleh Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Pada kegiatan tersebut UPR berhasil mendapakan dua penghargaan dalam kategori Penghargaan Keunggulan Indikator Kinerja Utama (IKU) PTN di Liga Satker dari 24 PTN. Keunggulan 2 IKU yang berhasil diperoleh adalah IKU 4 yaitu praktisi mengajar di dalam kampus dan IKU 7 yaitu kelas yang kolaboratif dan partisipatif. Dan secara keseluruhan UPR berada pada peringkat enam dalam capaian IKU PTN satuan kerja.
-“ -Pada hari ini tgl 27 bulan juni 2022. Saya hadir diundang untuk mendapatkan penghargaan dan menerima piagam penghargaan karena Universitas Palangka Raya di tahun 2022 ini mendapat 2 kategori juara unggul dari Perguruan Tinggi SATKER se-Indoneswia, yaitu IKU 7 dan IKU 4, oleh karena itu saya sangat berbangga terimakasih seluruh civitas akademika, terimakasih seluruh pimpinan Universitas Palangka Raya para wakil rektor, para dekan, wakil dekan, ketua jurusan, ketua prodi, dan seluruh jajaran Universitas Palangka Raya, bapak ibu dosen sekalian, para mahasiswa-mahasiswa sekalian. UPR JAYA RAYA -“
Sebagai gambaran, pada tahun 2021, UPR juga mendapat penghargaan di keunggulan IKU 7 dan secara keseluruhan berada pada peringkat tujuh dalam capaian IKU PTN satuan kerja. Keberhasilan UPR ini tentunya merupakan buah hasil dari sinergitas yang terjalin antar Civitas Akademika UPR di bawah kepemimpinan Rektor UPR Dr. Andrie Elia, M.Si.
Untuk diketahui, Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan salah satu kebijakan Kemendikbudristek dalam rangka mengakselerasi transformasi Pendidikan Tinggi dan mengakselerasi proses pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Adapun Indikator Kinerja Utama tersebut sebagaimana yang termaktub dalam keputusan Mendikbud Nomor 754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri dan LLDIKTI adalah 1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak 2. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus 3. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus 4. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus 5. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat 6. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia 7. Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif 8. Program Studi Berstandar Internasional. Indikator-indikator ini kemudian menjadi standar, sebab perguruan tinggi yang mampu memenuhinya akan mendapat predikat sebagai perguruan tinggi terbaik.
Pemberian penghargaan ini dikelompokkan ke dalam empat liga, yaitu liga Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), liga Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTNBLU), liga Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker), dan liga Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja Seni (PTN Satker Seni). Dalam penilaianya, tim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek menentukan dua kriteria penilaian yaitu poin pencapaian dan poin pertumbuhan. Kriteria poin pencapaian akan diberikan nilai maksimal 10 dari setiap indikatornya ketika capaian PTN berhasil mencapai target standar emas (Gold Standard) yang telah ditentukan sebelumnya untuk masing-masing indikator. Sementara itu, kriteria pertumbuhan dilihat dari perkembangan IKU dari tahun sebelumnya.
Berikut adalah Daftar Perguruan Tinggi Negeri yang unggul pada masing-masing IKU pada Kategodi PTN Satker:
IKU 1:Institut Teknologi Kalimantan
IKU 2: Universitas Negeri Manado
IKU 3: Universitas Negeri Manado
IKU 4: Universitas Palangka Raya
IKU 5: Univeristas Singaperbangsa Karawang
IKU 6: Institut Seni Indonesia Denpasar
IKU 7: Universitas Palangka Raya
IKU 8: Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Pada kesempatan yang sama dalam rangka pemberian penghargaan Capaian IKU, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke Dua Puluh Satu: Dana Abadi Perguruan Tinggi. Program ini merupakan lanjutan dari Merdeka Belajar Episode ke Enam: Transformasi Dana Pemerintah untuk Pendidikan Tinggi. Dana Abadi Perguruan Tinggi ini sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mengakselerasi kualitas pendidikan tinggi agar memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing global. “Kemendikbudristek bekerja sama dengan LPDP menyediakan alokasi pendanaan dari Dana Abadi Perguruan Tinggi untuk menunjang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Kemendikbudristek dan LPDP akan melakukan pemadanan (matching) terhadap peningkatan dana abadi berupa dana pokok maupun investasi yang berhasil digalang,” ujar Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Sebanyak tujuh puluh enam perguruan tinggi hadir dalam Peluncuran Merdeka Belajar ke-21, salah satunya adalah Universitas Palangka Raya yang juga hadir Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UPR yang banyak menangani kegiatan MBKM dan Pencapaian IKU UPR. Pada akhir kegiatan pemberian penghargaan IKU, lebih lanjut Rektor UPR, DR. Andrie Elia, MS mengatakan bahwa UPR dalam upaya meningkatkan capaian IKU lainnya, UPR masih secara kontinyuitas mengevaluasi capaian IKU yang ada dan membuat terobosan serta strategi untuk capaian IKU kedepannya, serta UPR siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Industri, serta dengan Perguruan Tinggi lainnya baik di dalam maupun di luar negeri untuk memajukan dunia pendidikan tinggi di Indonesia dan kedepan harapannya UPR mampu berkompetisi secara global dalam mewujudkan UPR Jaya Raya.
Pada tahun ini juga, UPR mengusulkan Program Praktisi Mengajar yang yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja. Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen juara agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antar sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas baik secara luring maupun daring.