PALANGKA RAYA – Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangka Raya dalam lima tahun terakhir selalu mengikuti Olimpiade Nasional MIPA-PT yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Tahun 2015, Prodi Pendidikkan Biologi kembali melaksanakan seleksi tahap awal di tingkat regional di Universitas Palangka Raya, Sabtu (7/3). Olimpiade Nasional MIPA-PT Tahap I Bidang Biologi diikuti oleh 31 mahasiswa.
Semua mahasiswa semester 2 sampai 4 diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi ini,??? ujar Pengawas Olimpiade Matematika dan IPA Bidang Biologi yang juga Ketua Prodi Pendidikan Biologi Dr Siti Sunaryati MSi.
Soal-soal seleksitahap I terdri dari tiga jenis, ada pilihan ganda 60 soal, isian singkat 60 soal dan esai 12 soal. Materi soal mengacu pada mata kuliah yang diajarkan dan panduan yang dibuat oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Lomba dilaksanakan dua kali 120 menit.
Hasil seleksi ini akan dipilih tujuh orang peserta yang selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap II yang dilaksanakan di Kopertis Wilayah XI, Kalimantan di Banjarmasin pada tanggal 8 – 9 April 2015. Pemenang tahap II selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap III pada tanggal 24 – 28 Mei, yang dilaksanakan untuk ditentukan pemenangnya di Jakarta.Sebelum mengikuti selesai tahap II, menurut Sunaryati tujuh mahasiswa ini pembinaan dan prodi.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk meningkatkan potensi akademik yang dimiliki mahasiswa. Selain melalui kegiatan proses perkuliahan yang dilakukan secara rutin dan terjadwal juga dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan lomba ilmiah seperti Olimpiade baik tingkat Regional, Nasional maupun Internasional.
Melalui kegiatan Olimpiade Nasional MIPA diharapkan dapat dikembangkan bakat dan minat mahasiswa untuk berkreasi dan berinovasi, memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan atau potensi akademik, emosional, dan spritualnya sesuai norma-norma yang berlaku.
Karena mutu sumber daya manusia suatu bangsa tergantung pada mutu pendidikan. Dengan berbagai strategi, peningkatan mutu diarahkan untuk meningkatkan mutu siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dasar, penguasaan bahasa asing dan penanaman sikap dan perilaku yang mencerminkan budi pekerti.
Era globalisasi memberikan inspirasi positif dalam masyarakat internasional. Hanya Negara dengan sumberdaya manusia berkualitas yang menguasai IPTEK yang mampu bertahan dalam kompetensi barang maupun jasa di pasar dunia. Oleh sebab itu dalam pembangunan pendidikan tinggi jangka panjang, kemampuan kompetisi bangsa menjadi isu utama. (kp)