Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia sambangi UPR tekankan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) sebagai Wujud Hadirnya Negara dalam Mengoptimalkan Peluang dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Drs. Mukhtarudin, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, menyampaikan kuliah umum di Aula Rahan Rektorat Universitas Palangka Raya, Jumat (28/11/2025). Kegiatan kuliah umum ini mengangkat tema “Perlindungan Maksimal, Penempatan Berkualitas, Migran Aman, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Kuliah umum ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Tengah, Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas. Kegiatan tersebut menjadi sarana edukasi penting bagi generasi muda terkait peran strategis pekerja migran dalam pembangunan nasional, sekaligus tantangan dan tanggung jawab negara dalam menjamin pelindungan mereka.

Rektor Universitas Palangka Raya, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., IPU dalam sambutan selamat datang menyampaikan apresiasi kepada Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang sudah meluangkan waktu memberi kuliah umum di Universitas Palangka Raya disela-sela kegiatan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah. “Dalam konteks ini, perguruan tinggi memiliki peran strategis, tidak hanya dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, tetapi juga dalam membangun kesadaran hukum, literasi global, serta karakter pekerja yang berdaya saing internasional. Universitas Palangka Raya berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh, berintegritas, dan siap berkontribusi dalam skema pembangunan nasional, termasuk di sektor perlindungan pekerja migran”.

Dalam paparan kuliah umum, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Drs. Mukhtarudin menegaskan bahwa pekerja migran merupakan pahlawan devisa yang kontribusinya sangat besar bagi perekonomian nasional. Perlindungan maksimal dan penempatan yang berkualitas dilatar belakangi oleh kondisi Indonesia yang sejak tahun 2012 hingga tahun 2035 diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak antara tahun 2020-2035.

Pada tahun 2025, usia produktif penduduk Indonesia mencapai angka 183.355.466 jiwa, sedangkan proyeksi pada tahun 2045 meningkat hingga angka 207.990.000 jiwa. Di saat yang sama, fenomena aging population terjadi di banyak negara lain. “Perubahan demografi ini memicu tantangan sosial dan ketenagakerjaan, mulai dari meningkatnya beban jaminan sosial hingga potensi kekurangan tenaga kerja, sehingga negara perlu menyiapkan kebijakan adaptif agar sistem ekonomi dan perlindungan tetap berkelanjutan. Kondisi tersebut, menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk bersaing dalam mengoptimalkan peluang kerja diluar negeri”.

Lebih lanjut, Mukhtarudin menyampaikan bahwa Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) siap wujudkan Indonesia Emas 2045. “KP2MI hadir bukan sekadar mengisi kebutuhan pasar kerja,tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menyiapkan SDM unggul yang mampu menjawab tantangan dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Mahasiswa dan perguruan tinggi tidak hanya sebagai penonton, tetapi dapat berkontribusi dan berpartisipasi secara aktif dalam mewujudkan ekosistem tata kelola Pekerja Migran Indonesia yang holistik, komperhensif dan bermartabat”.