Rektor Universitas Palangka Raya Prof DR Ferdinand meminta masyarakat Kalimantan Tengah lebih mengenal
perguruan negeri tertua di provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai” itu. Universitas ini memiliki tujuh fakultas dan satu program pasca sarjana serta diisi sekitar 17.309 mahasiswa yang dilayani 956 orang dosen
maupun 588 tenaga administrasi pendidikan, katanya di Palangka Raya.
“Universitas Palangka Raya (Unpar) juga merupakan kampus terluas di Indonesia yang luasnya mencapai 387 hektare dan telah memiliki sertifikat. Masyarakat Kalteng harus mengetahui semua potensi yang dimiliki Unpar,” tambah Ferdinand. Luasnya lahan Unpar sangat potensial digunakan sebagai lahan pendidikan, hutan kampus, ruang terbuka hijau dan lokasi nyaman serta aman bagi orang yang ingin menuntut ilmu pengetahuan.
Mantan Direktur Program Pasca Sarjana Unpar itu mengatakan Universitas Palangka Raya merupakan Perguruan Tinggi Negeri terbesar di Kalteng, didirikan tokoh sekaligus Gubernur Kalteng Tjilik Riwut bersama Ir Reynol Sylvanus pada tahun 1963-1981.
“Dua tokoh itu mendirikan Unpar sebagai rasa peduli pemimpin terhadap masyarakat Kalteng agar dapat bersaing dan menikmati akses pendidikan yang seluas-luasnya, serta bersaing di tingkat nasional maupun
internasional,” kata Ferdinand.
Rektor UPR mengatakan, universitas ini merupakan asset masyarakat dan Pemerintah yang ada di provinsi Kaltang, sehingga harus bersama-sama di jaga demi keberlangsungan pendidikan di Kalteng.
Dia pun mengajak semua pihak bersama-sama membangun perguruan tinggi negeri tertua di Kalteng ini, agar selalu berada di bagian terdepan anak cucu menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Universitas palangka Raya selalu berperan mendidik dan mencerdaskan anak bangsa sebagai komitmen terhadap tanggungjawan tridarma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,”. (antarakalteng)