LPKM UPR Perkenalkan Budidaya Bawang Merah

Dalam rangka menjalankan tri dharma perguruan tinggi yang salah satunya pengabdian kepada masyarakat, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) Universitas Palangka Raya (UPR) mengutus beberapa tim untuk memperkenalkan cara budidaya bawang merah ke masyarakat Desa Tuwung, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.

Bawang merah (Allium ascalonicum) saat ini menjadi komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Melonjaknya harga bawang merah pada pertengahan tahun 2013 hingga mencapai Rp100 ribu/kg menyebabkan komoditas ini tergolong sebagai salah satu komoditas pencetus inflasi.

Hal serupa juga dialami di Kalimantan Tengah (Kalteng), komoditas bawang merah menjadi penyebab inflasi. Upaya untuk mengembangkan bawang merah mulai dilakukan di Kalteng pada akhir 2012 dan berhasil dipanen pada Januari 2013 oleh Ketua Tim Pengendali Inflasi Provinsi Kalteng Agustin Teras Narang.

Kondisi ini menimbulkan ketertarikan bagi Tim LPKM UPR yang diketuai Dr Ir Hj Masliani MP untuk mencoba melakukan upaya pembinaan bagi para petani khususnya di Desa Tuwung Kecamatan Kahayan Tengah dalam memanfaatkan lahan yang ada untuk mengembangkan bawang merah.

Tim LPKM pada pertengahan tahun 2015, telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat di desa Tuwung khususnya kelompok tani atau masyarakat tani tentang teknologi budidaya bawang merah dan pentingnya berusahatani bawang merah.

Selain itu pihaknya juga memberikan pelatihan teknologi budidaya bawang merah seperti pembuatan demplot sebagai media praktik pelatihan dan percontohan serta memberikan bantuan berupa bibit bawang merah.

Selain memberikan penyuluhan kami juga mendampingi para kelompok tani ini dalam membudidayakan bawang merah tersebut hingga panen. Kami berharap dengan kegiatan ini petani tidak hanya mendapat informasi tapi juga memahami dan merasakan sendiri keuntungan bertani bawang merah