FKIP UPR Gelar Pertemuan Nasional Aptekindo

Universitas Palangka Raya (UPR) terutamanya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dipercayakan menjadi tuan rumah pertemuan Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuaruan Indonesia (Aptekindo). Kegiatan yang dihadiri oleh Dekan FKIP dan akademisi bidang pendidikan teknologi dan kejuruan dari Universitas di Indonesia itu dilaksanakan di Hotel Luansa Palangka Raya mulai 4-5 Agustus 2017. Dekan FKIP UPR, Prof Dr Joni Bungai MPd yang didampingi Wakil Dekan bidang Akademik FKIP UPR Dr Debora MPd mengatakan sangat bersyukur kerena telah diamanatkan oleh Aptekindo sebagai tuan rumah kegiatan nasional tersebut, Pihaknya berkomitmen akan menggelar kegiatan tersebut sebaik mungkin agar tercapai apa yang menjadi tujuannya serta menghasilkan keputusan dan rekomendasi untuk perbaikan dan kemajuan pengembangan pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia. “Kita Panitia sudah mempersiapkan agenda kegiatan ini dan segala keperluan untuk mensukseskannya. Kita harap kegiatan ini dapat menghasilkan sebuah usulan untuk pemerintah dalam pengembangan pendidikan teknologi dan kejuruan di Indonesia,” ucap Prof Joni yang juga mewakili Rektor UPR. Joni juga menjelaskan penyelenggara kegiatan tersebut adalah Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan FKIP, mana Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan itu memiliki dua Program Studi, yakni Program Studi Pendidikan Teknik Mesin dan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan. Dalam kegiatan yang dihadiri perwakilan UNESA, UPI, UNJ, UNY, UNIMA, UNP, UM, UNM, UNIMED , UNS, UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO, UNDIKSA dan UNP itu akan dibahas mengenai peningkatan mutu pendidikan Vokasi, kemitraan antar lembaga dan peningkatan daya saing lulusan. “Saya mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia yang sudah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik. Kita harapkan kegiatan ini menjadi ikhtiar kita bersama bagaimana pendidikan vokasional di Indonesia menjadi lebih baik lagi,” ucap Ketua Aptekindo Prof Dr Eko Hariadi MPd. Eko menambahkan dalam kegiatan itu pihaknya juga akan membahas tentang sosialisasi pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi ( LSP) DI Institusi masing-masing. Menurutnya pendirian lembaga ini sangat penting bagi setiap perguruan tinggi yang berkaitan dengan kompentesi lulusan yang akan dihasilkan oleh perguruan tinggi dalam memiliki sertifikat keahlian sebagai pendamping ijazah. “Jadi, sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang benar- benar memiliki kompetensi keahlian sebagai pendamping ijazah untuk itu perlu adanya suatu lembaga di setiap perguruan tinggi memiliki LSP,” ungkapnya.

““