Faperta UPR Pasang Bendera Setengah Tiang

Sejak diberangkatkan pukul 10.00 Wib, dari rumah duka almahum Dr Ir Suwido H Limin MS yang terletak di jalan Iskandar Palangka Raya segenap handai tolan dan kerabat serta masyarakat dari kota Palangka Raya menghantarkan Pakar Gambut Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ke peristirahatan terakhirnya.
Setelah melaksanakan ibadah umat kristiani, jenazah pria kelahiran Bawan, kabupaten Pulang Pisau, 24 Mei 1955 dibawa ke Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya untuk mendapatkan penghormatan terakhir sebagai tenaga Pengajar (Dosen) di Universitas terbesar di Kalteng.
Di lingkungan Universitas Palangka Raya sendiri terlihat duka yang mendalam atas kepergian Dosen Fakultas Pertanian itu. Hal tersebut terlihat dengan bendera setengah tiang yang berkibar di lingkungan Faperta UPR tersebut.
Selain unsur pimpinan dijajaran Universitas Palangka Raya, dalam penghormatan terakhir tersebut juga Hadir Walikota Palangka Raya, HM Riban Satia S.Sos didampingi wakil walikota Dr Ir Mofit Saptono MP dan Ketua Dewan Riset Nasional Dr Bambang Satriadi.
Tidak hanya itu para peneliti asing seperti dari negara Jepang, Finlandia, Jerman, Belgia sampai Australia dan negara –negara lainnya yang rutin melakukan riset bersama almahum juga turut hadir untuk menghantarkan pakar gambut Kalteng tersebut.
Kami bangga dibimbing oleh beliau, kami akan sangat merindukan beliau. Kami berjanji akan meneruskan karya-karya beliau tentunya dengan ilmu yang beliau ajarkan. Selamat jalan guru doa kami bersertamu,??? ucap Christine perwakilan peneliti asing yang tergabung dalam Centre for International Management of Tropical Peatland (Cimtrop).
Christine mengungkapkan, dirinya mengenal Dr Suwido H Limim sejak tahun 1996, dimana saat itu almahum mengajak beberapa mahasiswa dari negara lain untuk melakukan penelitian/riset di hutan Gambut Kalteng. Banyak ilmu pengetahun yang dirinya dapat sejak berkerjasama dengen almahum.
Dengan kepergian Suwido H Limim pihaknya merasa kehilangan sosok seorang guru, yang dapat membimbing dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang nantinya akan berguna untuk dunia.
Pihaknya hanya berharap dengan kepergian Pakar Gambut Kalteng itu akan melahirkan pakar-pakar lainnya untuk meneruskan perjuangan almahum.