Universitas Palangka Raya (UPR) secara resmi menjalin kerja sama dengan dunia usaha, khususnya di bidang perkebunan kelapa sawit. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan Naskah Kesepahaman (MoU) antara UPR dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Kalteng. Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia SE MSi dan Ketua GAPKI Kalteng, Dwi Dharmawan di ruang rapat Rektorat UPR, Kamis (3/10). “Kita ingin agar dunia usaha punya kontribusi nyata terhadap perguruan tinggi di daerah ini, salah satunya Universitas Palangka Raya. Sejak universitas ini berdiri 63 tahun yang lalu, baru sekarang ada MoU dengan GAPKI. Kita berharap MoU memberikan dampak positif bagi pembangunan di daerah ini,” kata Andrie Elia dalam pertemuan yang dihadiri tiga Wakil Rektor, para Dekan serta Wakil Dekan, Staf Ahli Rektor, Ketua Pusat Studi Sawit UPR dan jajaran GAPKI Kalteng. Menurut Rektor, untuk membangun Kalteng harus ada sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Sekarang, UPR sudah berkembang pesat, namun pengembangannya hanya bertumpu kepada pendapatan negara bukan pajak, uang kuliah mahasiswa dan subsidi pemerintah pusat. Karena itu, pembangunannya terseok-seok dan mengalami berbagai kendala. “Kita tahu bahwa investasi swasta di Kalteng sangat besar termasuk kelapa sawit. Makanya melalui GAPKI, kami mohon agar ada perhatian dunia usaha khususnya GAPKI. Ke depan, UPR juga akan bekerja sama dengan perusahaan bidang pertambangan dan lainnya,” jelas Rektor. Rektor juga berharap MoU yang sudah ditandatangani ini jangan hanya sekedar di atas kertas, tapi harus direalisasikan secara nyata. Artinya, para pelaku investasi di Kalteng benar-benar punya andil untuk memajukan pendidikan di daerah ini. Kepada para Dekan di UPR, Rektor meminta agar mempersiapkan apa saja yang bisa dikerjasamakan dengan GAPKI. Di antaranya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan berbagai kegiatan akademik lainnya di perkebunan sawit. “Mahasiswa UPR ini bisa jadi motivator maupun hal lainnya yang menunjang keahlian mereka. SDA kita luar biasa, dan banyak SDM di UPR yang ahli dan bisa dimanfaatkan oleh dunia usaha,” terang Andrie Elia. Di tempat sama, Ketua GAPKI Kalteng Dwi Dharmawan mengungkapkan, bahwa salah satunya program Gapki secara nasional adalah meningkatkan kompetensi dan mutu mahasiswa perguruan tinggi di daerah-daerah. “Kita berharap program ini bisa berjalan dengan baik, dan salah satunya di Universitas Palangka Raya,” katanya. “Itu karena sawit satu-satunya sumber energi yang bisa mengalahkan sumber energi lainnya. Ke depan, kami komitmen untuk bekerja sama dengan UPR, termasuk menggunakan tenaga ahli di UPR, baik di bidang ekonomi, hukum, pertanian dan lainnya,” kata Dwi Dharmawan.