<!–more–>
Pemerintah kabupaten Murung Raya (Mura) memberikan kesempatan seluas luasnya bagi putra – putrid Murung Raya untuk menempuh jenjang pendidikan diperguruan tinggi, mulai dari program studi D3,D4, S1 hingga S2. Pemkab Mura telah menganggarkan bantuan biaya pendidikan. Dimana dalam 1 desa dan 1 kelurahan sebanyak 10 orang yang mendapat bantuan pendidikan sampai mereka selesai menempuh pendidikannya. Bupati Murung Raya, Drs. Ferdie M.Yoseph.MA mengemukakan hal tersebut disela memberikan Kuliah Umum dengan judul Pembangunan Berbasis Perdesaan di Kabupaten Murung Raya bagi Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Palangka Raya, Kamis sore. Kuliah umum yang dilaksanakan di Aula Pasca Sarjana UPR hadir Dekan Fisipol UPR, Prof.Dr. Kumpiady Widen, Pdh, sejumlah dosen Fisipol UPR dan jajaran Pemkab Murung Raya dengan Moderator Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. Dr. Jhon Retei Alfri Sandi S,Sos. Menurut Perdie, khusus tahun 2019 ini Kabupaten Mura memiliki target sebanyak 1.250 orang yang nantinya akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan baik itu untuk kuliah di perguruan tinggi swasta maupun negeri. Tahun ini melalui APBD dianggarkan sebesar Rp12.5 M, dimana setiap mahasiswa mendapatkan biaya pendidikan Rp10 juta. Dan kita akan bantu mereka selama 5 tahun kedepan yakni tahun 2023 berarti Rp65 M, dengan harapan setelah lulus mereka kembali ke Murung Raya dan dapat membesarkan Kabupaten Mura,??? tandasnya. Dalam kesempatan itu, Bupati Murung Raya dua periode tersebut menegaskan kehadiran dirinya untuk memberikan kuliah umum tersebut adalah ingin memberikan semangat kepada mahasiswa/mahasiswi, supaya fokus dan percaya diri mengaktualisasi keterampilan talenta dan bakat yang dimiliki, sehingga Tridharma Perguruan Tinggi itu dapat diimplementasikan. Di samping kami ingin menyampaikan bahwa Kabupaten Murung Raya memiliki banyak program unggulan, seperti program Murung Raya Sehat, Murung Raya Cerdas, dan Kartu Murung Raya Sejahtera yang sudah dicanangkan pada Desember 2013 lalu sebelum dijalankan pemerintah pusat secara nasional,??? ujarnya. Menurutnya, tiga program itu saat ini sudah disinergikan dengan program-program unggulan prioritas antara Pemerintah Pusat, Pemrov Kalteng dan Pemkab Mura, supaya dalam pelaksanaannya tidak tumpang tindih.